Apa yang terjadi pada ilmu ekonomi saat uang (nilai moneter) tidak lagi merupakan hal utama dalam

kehidupan manusia? Sebagian dari anda mungkin bahkan kesulitan membayangkan saat “uang tidak lagi merupakan hal utama” tersebut. Namun itu sungguh mulai terjadi. Siapa yang membayar para kontributor artikel Wikipedia? Tidak ada, itu pekerjaan gratis dan sukarela. Kenapa para kontributor itu mau menggunakan waktu, tenaga, dan pikirannya untuk kerjaan yang tidak ada uangnya? Kalau bukan uang, lantas apa hal utama tersebut?
Inilah yang dibahas Daniel Pink dalam bukunya, Drive. Buku ini menjelaskan tentang motivasi dasar manusia, hal yang sebenar-benarnya mendorong kita untuk melakukan sesuatu. Apa pendorong motivasi sejati itu? Jawabannya bukan uang. :p
Pink menjelaskan bahwa motivasi sebenarnya ada 3 hal yaitu autonomi, penguasaan keahlian (mastery), dan tujuan – makna (purpose). Autonomi adalah keinginan kita untuk mengatur/mengelola hidup kita sendiri. Ini berkaitan dengan tempat, waktu, cara, dan teman untuk mengerjakan sesuatu. Dengan autonomi, orang bisa mengatur waktu yang cocok dengan dirinya. Ya, orang beda-beda kan? Ada yang senang bekerja di malam hari, ada yang suka jalan berkeliling taman untuk memperoleh ide, ada yang mendapatkan semangat kerja di kafe yang semi berisik, ada yang lebih riang mengerjakan tugas setelah mengantar anaknya sekolah terlebih dahulu, dsb. Dengan autonomi, tiap orang bisa memilih cara kerja yang paling cocok dengan dirinya dan, oleh karenanya, mampu memberikan hasil yang optimal.
Penguasaan keahlian berkaitan dengan naluri dasar manusia untuk terus menjadi lebih baik di hal-hal yang penting. Contoh yang paling oke dan ekstrim biasanya adalah hobi, yang banyak orang bersedia melakukannya bahkan dengan mengeluarkan uang. Misalnya berkebun. Awal berkebun mungkin anda hanya peduli dengan “menanam tanaman” saja. Lama-lama anda belajar juga jenis tanaman, tanah dan pupuk, komposisi tanaman yang enak dipandang atau menyejukkan mata, cara paling efektif mencegah rumput liar, dsb. Inilah alasannya banyak sekali orang yang mau “bekerja secara gratisan” dalam komunitas open-source, seperti Linux. Berbeda dengan pengguna biasa, pemrogram punya kesenangan tersendiri ketika mereka mampu menghasilkan program yang makin canggih dan/atau makin kompleks. Untuk itu, mereka bersedia tidak dibayar.
Ketiga, tujuan – makna (purpose) adalah kebutuhan dasar kita untuk menjadi berguna buat sekitar, entah itu komunitas ataupun masyarakat umum. Ini tidak terbatas pada model lembaga nonprofit, namun juga model perusahaan. Bayangkan betapa bangganya kita kalau bisa menjadi bagian dari Google, yang mesin pencarinya dimanfaatkan oleh hampir semua orang? Betapa senangnya kita ketika anak-anak kecil yang kita ajari di waktu luang itu sudah berhasil membaca?
Sekarang sudah cukup banyak kesempatan untuk bekerja sekaligus berkontribusi untuk sekitar, namun biasanya sebatas pada model lembaga nonprofit. Ke depan, tidak lagi. Square Inc., misalnya, adalah perusahaan yang berfokus pada demokratisasi pembayaran nonkas dengan mobile devices. Square Inc. membuat bahkan sopir taksi sekalipun (sopir taksi di NYC tapi :p ) bisa menerima pembayaran dengan kartu kredit. Mereka membuat bisnis kecil menjadi lebih fleksibel dalam menerima pelanggan. Ini pun kontribusi luar biasa. Di masa depan, perusahaan semacam ini akan lebih banyak lagi dan, seiring makin banyak dan beragamnya pilihan tempat kerja yang memiliki visi kontribusi bagi komunitas atau masyarakat umum, faktor purpose ini akan memainkan peranan yang makin penting.
Anda mungkin menyanggah, “[W]alaupun demikian, tetap saja uang itu begitu penting. Tidak mungkin kalah dengan ketiga hal tadi.” Betul sekali, uang itu penting dan mendasar namun posisinya bergeser menjadi seperti nasi. Gimana itu? Nasi itu begitu penting dan mendasar sehingga banyak orang tidak bisa makan kalau tidak pakai nasi. Namun anda tidak pernah memilih suatu restoran tertentu hanya karena nasinya kan?
Saat itu, ke mana ilmu ekonomi akan berlayar?
PS: Oya, ini ada artikel wawancara Daniel Pink dengan Wall Street Journal tentang bukunya, Drive. Selamat membaca teman-teman. B-) http://online.wsj.com/article/SB10001424052748704152804574628230428869074.html
//