Excerpt from “The Smartest Guys in the Room” …the Enron PR department decided that if Mohammed wouldn’t come to the mountain, they would have to visit Fortune. The company sent a small contingent to New York to meet with Bethany and her editors, including me. Andy Fastow, the company’s chief financial officer, led the EnronLanjutkan membaca “Just don’t make me look bad…”
Arsip Kategori: Baca baca
The Global Search for Education: Is Clay Christensen Ready to Disrupt Parenting? | The Huffington Post
Menarik nih. Clay Christensen, profesor managemen Harvard yang membuat teori inovasi disruptif, cerita soal mendisrupsi parenting. 😁 Zaman dulu, waktu masih susah, keluarga berusaha bersama-sama agar bisa hidup baik. Tugas mencuci baju, misalnya, kalau malas dilakukan ya nggak ada baju besoknya. Kalau nyucinya asal-asalan ya bajunya gagal bersih. Alhasil, anak-anaknya pun belajar real skills (e.g.Lanjutkan membaca “The Global Search for Education: Is Clay Christensen Ready to Disrupt Parenting? | The Huffington Post”
dr. Ignaz Semmelweis
Nggak kebayang rasanya jadi dr. Ignaz Semmelweis. “…only God knows the number of patients who went prematurely to their graves because of me.” Bayangin menulis paper untuk meyakinkan orang-orang bahwa setelah pengamatan yang hati-hati dan mendalam serta beberapa eksperimen dengan hasil yang meyakinkan, ternyata dia menemukan bahwa dia sendirilah yang selama ini secara tidak sengajaLanjutkan membaca “dr. Ignaz Semmelweis”
Semua orang berpotensi kreatif
Vi sedang sibuk menekuni berbagai paper clip warna-warni di depannya. Gadis mungil lima tahunan dengan kuncir 2 yang akan berantakan segera setelah jam istirahat tiba itu kini sedang tak mau diganggu. Sebentar ia memandangi paper clipnya, seolah-olah sedang membaca pikiran mereka. Ada kalanya ia mengentakkan kaki dengan kesal sambil menghempaskan badan ke punggung kursi laluLanjutkan membaca “Semua orang berpotensi kreatif”
Whatever You Think, Think the Opposite
Buku Paul Arden ini mestinya 7 bintang. Keren parah! Buku ini keren dalam berbagai level. Arden mengajarkan kita berpikir beda. Gak cuma itu, dia mengajarkan kita dengan cara yang berbeda pula. Dia memasukkan ilustrasi yang menegaskan cara berpikir beda itu. Membaca buku Arden seperti melihat film, pengalaman visualnya sangat seru. Oke, daripada kebanyakan teks, akuLanjutkan membaca “Whatever You Think, Think the Opposite”