The Global Search for Education: Is Clay Christensen Ready to Disrupt Parenting? | The Huffington Post

Menarik nih.

Clay Christensen, profesor managemen Harvard yang membuat teori inovasi disruptif, cerita soal mendisrupsi parenting. 😁

Zaman dulu, waktu masih susah, keluarga berusaha bersama-sama agar bisa hidup baik. Tugas mencuci baju, misalnya, kalau malas dilakukan ya nggak ada baju besoknya. Kalau nyucinya asal-asalan ya bajunya gagal bersih. Alhasil, anak-anaknya pun belajar real skills (e.g. tanggung jawab) dari kehidupan nyata.

Zaman sekarang, kerja rumah tangga sudah berkurang banyak. Nyuci, misalnya, bisa pakai mesin, pembantu, atau laundry. Alhasil, anak fokusnya sekolah. Rencananya tentu belajar real skills juga sih di sekolah. Namun karena konsekuensinya artifisial (e.g. nilai jelek, dimarahi guru) maka banyak juga yang nggak berhasil.

Tugas pr, misalnya, kalau malas ya kerjain aja 3/4-nya. Lumayan masih bisa dapat B. Atau kalo lebih iseng lagi ya nyontek temen aja, walaupun males dan gak berusaha tapi tetep bisa dapet A. Alhasil real skills-nya nggak dapet.

Solusinya apa? Menurut Clay Christensen sih ortu perlu menciptakan “kesempatan” di mana anak-anak bisa berusaha mengatasi tantangan yang kompleks dan sulit.

“A good life is not one that is free from struggle, but one in which people have the tools to overcome what life throws at them. By that logic, a good parent is one who immerses his child in lots of small, authentic opportunities to navigate and conquer challenges.”— Clay Christensen

Source: The Global Search for Education: Is Clay Christensen Ready to Disrupt Parenting? | The Huffington Post


 

Diterbitkan oleh arierahayu

Cerita soal akuntansi

Bagaimana menurut anda?

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: