Siapa yang skripsinya juga jadi pengalaman pertama meneliti? Seru ya?
Bayangin aja. Nggak pernah tau a-z-nya penelitian dan artikel penelitian, eh tiba-tiba sekarang disuruh meneliti, sendiri, gak boleh jelek (6 sks dong), dan menentukan kelulusan pula. Yah terkadang sekalian jadi penentu tanggal mengirimkan undangan. 😛
Oke, kalau gitu, ada tips nggak sih biar skripsinya bisa selesai dengan tepat waktu? Sebagai orang yang gagal tepat waktu dalam 2 kali melakukan penelitian, ini ada hal-hal yang setelah kujalani baru tau kalau ternyata sangat penting.
Data. Ini aku menculik tips dari Prof. Suwardjono. Pertama kali yang harus dilihat itu datanya. Kalau kamu sudah punya perkiraan tema, segera cari tau apa data yang diperlukan. Ada nggak data itu di Indonesia (ini kalau referensimu artikel luar)? Bisa kamu peroleh nggak datanya? Mudah dan/atau cepat nggak memperolehnya? Ini semua perlu jadi pertimbangan, sesuai dengan kondisimu.
Pengetahuan dasar. Pengetahuan dasar yang diperlukan di sini ada 3:
- Bagian penelitian. Kamu mesti tau secara umum latar belakang itu untuk apa? Apa yang perlu ditulis di sana? Rumusan masalah itu apa? Nggak perlu tau persis, cukup secara umum saja.
- Penulisan. Ini secara umum sih mungkin semua orang tau ya? Namun koq jarang yang tulisannya enak dibaca? (Seperti pos ini mungkin.. hehe). Ini lebih ke praktik sih. Ketika menulis, pastikan kamu tau apa inti tiap paragraf, apa hubungan antar paragraf, dsb. Tips penting: jangan menulis sesuatu sekedar biar isinya kelihatan “banyak.” Banyak dan bermutu itu 2 hal yang berbeda saudara-saudara.
- Tema penelitian. Tema ini seperti managemen laba, value relevance, kualitas audit, dan sebagainya. Untuk tau pengetahuan dasar dari tema penelitian, kita perlu baca artikel review literatur. Artikel ini membahas artikel-artikel empiris dan temuan-temuannya sehingga dengan membaca 2 – 3 artikel empiris, kita bisa tau garis besar teman penelitian kita beserta model-model yang umum digunakan. Saranku, bacalah artikel review literatur dari jurnal bagus/ternama sebab umumnya mudah dibaca (kecuali bahasa Inggrisnya), menggambarkan secara jelas hubungan dan konteks penelitian, dan lengkap serta rinci dalam penjelasannya. Ini contoh artikel review literatur untuk penelitian value relevance, yang ditulis oleh Mary Barth dkk. (peneliti ternama) dan dimuat dalam Journal of Accounting and Economics (jurnal ternama). http://papers.ssrn.com/sol3/papers.cfm?abstract_id=246861
Pembimbing. Pembimbing ini penting banget. Beneran. Ada berbagai tipe pembimbing. Misalnya, untuk ekstrimnya, ada yang pragmatis (memandang bahwa skripsi itu sebagai latihan meneliti dan tidak seharusnya menjadi beban) sementara ada pula yang idealis (beranggapan bahwa skripsi itu harus jadi sebagus mungkin). Ada yang mudah ditemui, ada yang enggak. Ada yang konsisten dalam pendapatnya (e.g. revisi), ada pula yang bergonta ganti pendirian.
Cara tau tipe pembimbing gimana? Ya tanya-tanyalah ke kakak kelas. Umumnya pembimbing yang ideal itu jarang. Misalnya ngerevisinya oke dan mendalam sekaligus tidak terlalu perfeksionis dan mudah ditemui. Itu jarang. Yang umum tuh pembimbing yang ngerevisi secara mendalam biasanya juga perfeksionis, jadi bisa agak lama lulusnya. Pembimbing yang mudah ditemui atau cepat lulus, kadang merevisinya asal sehingga kita kadang nggak tau skrispsi kita nih sudah bagus atau belum. (Ya gakpapa juga sih kalau ada tanggal menunggu.) Intinya sih sesuaikan lah dengan kebutuhanmu.
(PS: Kalau punya kakak kelas atau asisten dosen yang baik hati mau membagi ilmu, itu bisa sangat membantu sebagai “mentor bayangan.”)
Gimana? Apa ada hal lain yang menurutmu perlu dipertimbangkan lagi ketika siap-siap untuk menyusun skripsi?
Arie Rahayu 