Working paper: “Mathematics in Accounting as a Big Unanswered Question” oleh Warsono et al., 2009 (download)
Inget persamaan akuntansi? Iya, persamaan akuntansi yang dulu kita pelajari di akuntansi pengantar.
Persamaan tersebut ternyata punya banyak kegunaan potensial yang belum digali. Salah satunya adalah untuk menjadi rerangka/panduan dalam menyusun standar. Penggunaan persamaan matematika tersebut memastikan bahwa standar yang dibikin memiliki konsistensi internal dengan konsep yang ada. Konsistensi internal, bila menggunakan persamaan akuntansi, dapat “dipaksakan” mengingat adanya keharusan untuk sesuai/logis menurut persamaan akuntansi yang ada.
Hal ini agak berbeda dengan penyusunan standar selama ini yang cenderung dibuat kasus per kasus berdasar konsep. Pembuatan standar semata-mata berdasar konsep sering mengalami benturan pada proses politis (political process) sehingga meski dibuat berdasar konsep namun pada akhirnya standar itu justru tidak konsisten dengan konsep atau dengan standar lain yang dibuat berdasar konsep yang sama.
Selain menguntungkan untuk konsistensi standar dan konsep. Penggunaan matematika akuntansi ini akan menguntungkan dalam jangka panjang bagi dunia busines dan akuntansi sekaligus mengingat perkembangan busines yang demikian pesat. Perkembangan yang pesat sering memaksa akuntan praktik untuk menentukan sendiri perlakuan akuntansinya karena belum adanya standar yang berlaku. Penggunaan template “matematika akuntansi” membuat akuntan praktik bisa secara nyaman menerapkan logika akuntansi pada praktik-praktik busines baru tanpa perlu menunggu penyusunan standar terlebih dahulu dan tanpa perlu khawatir akan ada perbedaan mendasar antara praktik umum (yang dibuat oleh akuntan praktik) dengan standar akuntansi (yang dibuat oleh penyusun standar).
Terima kasih mbak Ari, benar-benar bermanfaat.
SukaSuka
Terimakasih atas ulasannya mbak. Semoga bermanfaat untuk pengembangan akuntansi universal.
SukaSuka
Amin pak, semoga bermanfaat. 😀
SukaSuka