Siang Ka.. saya mau menanyakan masalah perhitungan manajeman laba. Model manakah yang lebih akurat dalam perhitungan manajeman laba ?
Pada dasarnya sih kita nggak mencari yang paling akurat yah. Soalnya ini kan model statistik, di mana pada dasarnya kita mengakui bahwa akan selalu ada perbedaan (error) antara model teoritis dengan data yang kita peroleh dari dunia nyata. Oleh karenanya, akurat bukan menjadi hal penting di model dan uji statistik.
Pertanyaannya mungkin kemudian, model yang terbaik? Nah, nyari model yang terbaik juga susah. Sebab kadang tujuan model ada bermacam-macam. Yang lebih oke kemudian adalah
Model yang paling cocok seperti apa?
Ada banyak model untuk pengukuran proksi manajemen laba, dengan konteks yang juga bermacam-macam. Model Jones (1991), misalnya, disusun untuk mengestimasi akrual diskresioner abnormal pada tiap perusahaan dengan data time-series. Bila kita ingin mencari akrual diskresioner abnormal perusahaan Indofood maka kita membandingkan dengan data Indofood sendiri untuk periode, katakanlah, tahun 2000 – 2015.
Di sisi lain, model Modified Jones dibangun dengan konteks data panel. Bila menggunakan model ini, kita memperoleh akrual diskresioner abnormal perusahaan Indofood tahun 2015 dengan membandingkannya pada perusahaan-perusahaan sejenis di industri yang sama.
Belum lagi
Oleh karenanya, model yang diinginkan sebaiknya adalah
model yang paling sesuai atau paling cocok dengan tujuan dan desain penelitian
Yah, perlu banyak baca berarti? Iyaa dong 🤠