Kenapa penting?
Temuan ini penting karena 2 hal. Pertama, di akuntansi sendiri, keseragaman (lawannya keragaman) adalah hal yang sangat ditekankan. Itulah kenapa akuntansi memiliki standar. Standar di akuntansi tidak bermakna seperti standar umumnya, yang berarti batas umum/minimal. Misalnya standar skor TOEFL di UGM adalah 550 maka skor 600 itu bagus sekali. Enggak, nggak kayak gitu. Standar akuntansi nyaris bermakna seperti lampu merah, maknanya tertentu dan khusus. Ketika standar akuntansi bilang pakai kos historis maka anda wajib pakai kos historis. Apa, menurut anda nilai wajar (fair value) lebih baik daripada kos historis? Nggak boleh, tetap kos historis.
Namun demikian, bila anda melihat temuan Bruns dan Merchant (1990) di atas maka penekanan pada metode secara kaku (e.g. harus kos historis) mungkin bukan jawaban yang baik atas pertanyaan bagaimana akuntansi menyediakan informasi yang dapat diandalkan. Mengapa? Sebab toh dalam metode yang sangat kaku, manager tetap memiliki banyak area abu-abu yang keputusannya akan sangat ditentukan oleh pendapat, prinsip, atau nilai seseorang. Masalahnya, bagaimana anda mengendalikan pendapat, prinsip, atau nilai seseorang? Bagaimana anda memaksa para manager yang berpendapat bahwa manipulasi laba secara operasional itu etis agar mengganti pendapatnya? Dengan memperbanyak belajar etika bisnis? Yang bener aja. Coba saja tanyakan pada mahasiswa yang notabene tidak memiliki tekanan moneter ketika mempelajarinya. Apakah kalian (mahasiswa) jadi lebih sedikit mencontek, jadi lebih rajin, atau jadi lebih peduli mana yang baik dan yang salah setelah belajar baik dan benar dalam etika bisnis?
Kedua, temuan Bruns dan Merchant (1990) ini menunjukkan betapa sulit mengandalkan informasi akuntansi dalam dunia praktik. Kita bisa beralasan bahwa angka sekian persen itu cukup baik. Masalahnya itu merupakan angka statistik keseluruhan. Bayangkan anda seorang investor dan ingin membeli saham Manchester United. Apakah anda peduli bahwa tingkat manipulasi laba umumnya adalah 5%? Tentu enggak. Yang anda ingin tahu adalah berapa tingkat manipulasi laba di Manchester United, agar kemudian anda bisa lebih baik menilai kinerja mereka. Masalahnya, bagaimana mengetahui hal itu? Sulit sekali. Untuk itu, akhirnya investor mengkompensasi hal itu dengan menganggap semua perusahaan melakukan manipulasi laba. Dalam praktiknya, investor akan “menghukum” perusahaan yang labanya jelek (e.g. mengalami rugi, turun dari tahun lalu). Alasan mereka, kalau dengan manipulasi laba saja labanya jelek, berarti aslinya lebih jelek lagi dong? Dengan tekanan semacam ini, akhirnya semua orang memanipulasi laba.
Menarik kan metode survey? Anda bisa mengetahui banyak hal terkait pendapat pihak-pihak yang penting. Masalah etis-tidak di sini juga penting, sebab manager yang menganggap suatu tindakan adalah etis punya kecenderungan lebih besar untuk melakukannya bila kondisi memungkinkan. Misalnya, bila anda menganggap mencontek itu etis maka anda lebih cenderung mencontek daripada mereka yang menganggapnya tidak etis. Iya nggak? 😛
//
Selamat malam, Bu Arie.Maaf jika tidak keberatan saya ingin menanyakan sesuatu, Bu. Jadi saya masih bingung dalam mengukur perataan laba. Saya menggunakan rumus model Jones yang dimodifikasi oleh Kothari : Accruals/Assets(t-1) = a(1/assets t-1) + b (∆sales/assets t-1) + c (PPE/assets t-1) + d ROA + e.
Saya sudah memperoleh hasil NDAP (non discretionary accruals), DAP (discretionary accruals), dan juga PDI (pre discretionary accruals). Kemudian dikatakan dalam jurnal bahwa perataan laba merupakan korelasi negatif antara ∆DAP dan ∆PDI. Saya sudah melakukan uji korelasi pearson dan hasilnya -0.836.
Lalu setelah ini saya harus melakukan apa ya, Bu untuk mengetahui mana perusahaan yang melakukan perataan laba dan mana yg tidak? Apakah dilihat dari nilai PDI yg negatif atau bagaimana?
Mohon bantuannya, Bu. Terima kasih.
SukaSuka
Halo Lisa, saya nggak familiar dengan perataan laba. Namun kalau dari penjelasanmu, bukannya diliat dari korelasi negatif antara ∆DAP dan ∆PDI ya?
SukaSuka
ibu saya mau bertanya kalo untuk memperoleh DAC kan dari TAC-NDAC…
nah dari perhitungan NDAC itu bilangannya decimal atai 0, aan….sedangkan nilai TAC itu bilang rupiah dalam jutaan nah itu bagaimana yak bu cara nguranginnya????
SukaSuka
Itu semua variabelnya dibagi aset, jadi TAC juga dibagi aset. Nanti kan hasilnya desimal. Untuk persisnya coba liat papernya Jones yang earnings management dan import relief. Dia menjelaskan perhitungan managemen labanya secara rinci.
SukaSuka
owh gtu yak bu… oh iya bu sya kan tenten perataan laba nah di salah satu rujukan jurnal saya menggunakan pengukuran DAC ini. disitu jg dijelaskan kalo perataan laba dikelompokan lagi dengan corelasi antara perubahaan DAC dan Pre dicetionary income (PDI) nah bila ada korelasi negatif berarti dia melakukan pertaan laba dan jika positif berarti dia tidak melakukan peraan laba.. nah saya bingung bu untuk mencari Pre Dicetionary income (PDI) rumusnya = NET INCOME – DAC nah kan net income saya bentuknya rupiah dalam jutaan ya bu nah sedangkan DAC decimal jg. apa Net income nya jg mesti dibagi sama Asset t-1 atau total asset sebelumnya bu seperti kasus sebelumnya
terimakasih
SukaSuka
Saya nggak tau jawabannya nih. Kalau secara logika sih cara yang kamu ajukan itu sudah bener. Namun, kamu perlu liat-liat juga apa mungkin dia perlu angka aslinya (dalam rupiah).
Btw, bagus nih kamu mau berusaha ngajuin jawabanmu sendiri. Semoga sukses yah papernya.
SukaSuka
Iya bu makannya saya agak bingung…tp kemarin saya konsul ke pembimbing saya menyarankan untuk dirubaha kedalam bentuk log jd Net income nya dirubah kebentuk log agar dapat dilakukan perhitungan..
Oh yak bu saya ingin bertanya kalo menentukan koeficien untuk cari non dictionary accrualnya kan pake regresi sederhana. Nah itu data nya gk harus di liahat normal kan atau kita gk perlu melakukan uji asumsi klasik kayak regresi berganda gitu kan bu…kita cuma ambil nilai koeficien nya saja kan bu apa gimana bu???? Terimakasih sebelumnya 🙂
SukaSuka
Oh mungkin bisa juga pake log, tapi saya nggak paham soal itu sih. 😀
Asumsi klasik nggak perlu, soalnya kita mau cari gambaran fenomena bukan prediksi.
SukaSuka
Ya tinggal dihilangkan negatifnya.
Saya nggak tau spesifik caranya. Mungkin kamu bisa mempelajari artikel managemen laba yang pakai nilai absolut.
SukaSuka
hehe
begini bu, pada intinya kan saya melakukan penelitian manajemen laba sebelum dan sesudah perusahaan melakukan akuisisi. Jadi model penelitian ini termasuk model penelitian komparatif (perbandingan). Perusahaannya yang melakukan akuisisi antara th 2009-2012 dari semua sektor industri kecuali sektor keuangan.
tahun 2009 ada 3 perusahaan
tahun 2010 ada 3 perusahaan
tahun 2011 ada 7 perusahaan
tahun 2012 ada 11 perusahaan
Misalkan saya ingin menghitung atau ingin mengetahui ada tidaknya tindakan manajemen laba pada perusahaan pengakuisisi sebelum perusahaan tsb melakukan akuisisi. Ketika akan mencari koefisien perhitungan model jones dimodifikasi, apakah saya harus meregresi data satu per satu?
atau bisa langsung per tahun?
atau harus berdasarkan industri?
atau secara langsung tahun sebelum dijadikan satu, lalu semua data bisa di regresi?
maaf ya bu, banyak tanya dan saya gak “ngeuh2” hehe
SukaSuka
Saya tau maksudmu. Kamu mau saya yang menjawab pertanyaanmu kan? Ya tapi itu kan masuk desain penelitian. Kalau gitu caranya ya sama aja saya ngasi contekan ke mahasiswa. Padahal itu penelitian siapa coba? 😛 Kamu jawab sendiri dulu pertanyaanmu itu, cari tau alasannya. Kalau nanti ada yang aneh dari jawabanmu, baru saya tanyakan. Dengan begitu kamu belajar mendesain penelitianmu sendiri.
Kalau masih bingung dengan maksud saya, tolong bedakan antara penjelasan teori model yang saya kasi di sini dengan kasus desain penelitianmu ini. Penjelasan teori model itu seperti guru ngajar di kelas. Sementara desain penelitianmu itu peer-nya. Jelas ya siapa yang harusnya mengerjakan?
PS: Maaf baru liat ulang reply-mu kemaren. Mungkin kamu keliru merujuk paper. Paper-paper yang bagus biasanya mencantumkan bagaimana mereka mendesain penelitiannya dan punya alasan jelas mengapa memilih itu (meski kadang implisit).
SukaSuka
oke deh bu, saya cari alasanya dulu….
terimakasih masukanya 😀
eh iya, nanti kalau sudah ktemu alasanya dan saya bingung boleh tanya-tanya lagi kan bu?? hehe 😀 :v
SukaSuka
Siip. 😎
SukaSuka
bu maaf sebelumnya, karena di postingan https://arierahayu.wordpress.com/2012/09/26/memperoleh-koefisien-model-jones/comment-page-1/ komentar sudah ditutup, maka bolehkah saya bertanya disini?? hehehe…
Saat ini saya sedang menyusun skripsi mengenai manajemen laba sebelum dan sesudah akuisisi. studi kasusnya perusahaan yg melakukan akuisisi tahun 2009-2012 (Kecuali perusahaan sektor Keuangan). Perhitungannya menggunakan model jones dimodifikasi. yang ingn saya tanyakan adalah caranya meregresikan agar diperoleh koefisien itu apakah harus satu per satu perusahaan? atau menurut sektor masing2 perusahaan?? atau langsung pada tahun sebelum dan sesudah akuisisi??
mohon bantuannya, terimakasih 🙂
SukaSuka
Wah kalau desain penelitian itu seharusnya ya penelitinya yang paling tau. Cobalah dibandingkan sama paper-paper lain, seperti apa desain penelitian yang paling cocok untuk rumusan masalah dan hipotesismu. 🙂
SukaSuka
iya bu, tapi saya masih bingung cara memperoleh koefisiennya dgn meregresi tersebut. Paper-paper lain hanya mencantumkan rumus saja tidak secara detail dalam pehitungannya. Jadi kalau menurut ibu, penelitian macam ini untuk meregresikan agar diperoleh koefisien itu apakah harus satu per satu perusahaan? atau menurut sektor masing2 perusahaan?? atau langsung pada tahun sebelum dan sesudah akuisisi? hehehe maaf,banyak tanya :3
SukaSuka
Coba kamu bikin dulu desain penelitianmu, yang menurutmu paling cocok, beserta alasannnya. Nanti saya tanya-tanya dan kamu bisa liat cocok-enggaknya dari situ.
SukaSuka
Permisi bu, untuk pengukuran manajemen laba dengan menggunakan disc revenu, bagaimana ya caranya untuk mendapatkan nilai koefisien per masing-masing sample?? koefisien yg menunjukan manajemen laba itu seperti apa?
Terimakasih bu.
SukaSuka
Caranya kurang lebih sama dengan mencari discretionary accrual. Indikator managemen labanya pun masih sama, residual regresinya.
SukaSuka